Kata Kata Fiersa Besari Tentang Pembenci

Kata-kata Fiersa Besari tentang pembenci ini, memberikan motivasi bagi kamu yang mungkin sedang merasakan hal yang sama. Selain untuk menguatkan diri, kata-kata tersebut juga bisa menjadi penyemangat.

Saat kamu dibenci oleh orang lain, pasti akan merasakan kecewa hingga marah. Namun rangkaian kata yang ditulis oleh Fiersa Besari ini akan membesarkan hati. Beberapa kata-kata Fiersa Besari tentang pembenci antara lain.

  • Ternyata memang benar, saat pujian membuat seseorang besar kepala, maka ia tidak lagi dapat berbesar hati untuk bisa menerima saran.
  • Kita membutuhkan empati, lebih daripada penghakiman. Membutuhkan berbagi pendapat, lebih daripada penghukuman. Membutuhkan solusi, lebih dari hanya sekedar kritik dan makian. Karena yang lebih menyedihkan dari melihat orang yang berbuat salah, yaitu melihat orang yang memaki orang lain yang melakukan kesalahan.
  • Menyalahkan pengakuan dari orang lain itu mudah, Mengakui kesalahan diri sendiri itu yang sulit.
  • Tunjukkanlah kegelapan dan aku bisa melihat cahaya. Tunjukkan semua sisi burukmu dan kau masih bisa untuk melihat kebaikan yang masih tersisa.
  • Saya masih saya yang sama. Caramu menilai saya saja yang mungkin telah berbeda.
  • Semakin kuat dirimu, maka akan semakin banyak orang yang ingin melemahkan kamu. Semakin besar dirimu, maka akan semakin banyak yang ingin mengerdilkan. Semakin bebas dirimu, akan semakin banyak yang ingin membuatmu terkekang. Semakin kamu menjadi dirimu, maka akan semakin banyak orang yang ingin menjadi dirimu.
  • Tidak perlu untuk menceritakan semuanya kepada dunia. Tetaplah sisakan sebagai misteri. Bukankah rasa penasaran yang akan membuat mereka untuk terus menggali lebih tentang dirimu.
  • Hidup ini dapat sangat mengecoh. Yang kita percaya bisa menikam dari belakang, sedangkan yang dihindari bisa menjadi penyelamat.
  • Mau dibungkam dengan cara apa pun, mau disudutkan dengan isu apapun, kebenaran akan tetap menjadi kebenaran. Ia akan selalu hadir melalui caranya sendiri.
  • Ada yang bernafas namun tidak bersyukur. Ada yang merdeka namun memilih dipenjara. Ada yang tersenyum tapi tidak merasa bahagia. Ada yang bernyawa namun tidak benar-benar hidup.
  • Semoga kekurangajarannya dapat mengajarimu sesuatu.
  • Perjuangan tidak melulu tentang maju dan menyerang. Adakalanya juga tentang berdiri dan bertahan.
  • Tidak perlu repot-repot menyisakan ruang di hati untuk orang yang memang tidak ingin menetap.
  • Senyum saja. Tidak perlu marah-marah. Nanti akan cepat tua. Daripada tua sendiri, lebih baik menua berdua bersama saya.
  • Tidak semua orang yang makin berisi akan semakin menunduk. Beberapa orang justru harus menengadah dan melawan.
  • Padahal, berinteraksi dengan orang lain itu sebenarnya mudah. Lakukan sesuatu apabila orang lain lakukan padamu, kamu tidak keberatan. Jangan melakukan sesuatu apabila orang lain lakukan padamu, kamu akan kecewa dan marah.
  • Bila sampai tenggelam, cari jalan agar bisa naik ke permukaan. Kembalilah bernafas kemudian temukan daratan.
  • Jangan sampai kamu mengambang tidak tentu arah.
  • Sehebat apa pun kamu rasakan tentang profesimu, tidak ada yang istimewa. Kita semua sama-sama berdarah dan bernapas. Hari ini masih menggenggam kehidupan, esok mungkin telah menggenggam kematian.
  • Kamu tahu apa yang membedakan antara raja dengan pejuang? Raja terlalu sibuk dalam mempertahankan tahta, bersabda, mengumpulkan rakyatnya, dan membela diri seolah-olah dia yang paling benar. Sedangkan pejuang, diam-diam menyerang, menjatuhkan raja dari singgasananya. Jangan lupa, dalam catur raja adalah yang paling lemah.
  • Awal kita telah berbeda, paham kita berbeda, pemikiran berbeda, karya berbeda, rasa juga berbeda, kita adalah berbeda. Lalu untuk apa memaksaku menjadi apa yang kamu mau? Tidak perlu repot-repot, aku telah tiba di titik kesadaran bahwa hidupku adalah milikku bukan milikmu.
  • Berani bertindak tapi tidak berani untuk berpikir kritis, itu sama saja dengan berjalan namun tidak tahu ke mana belokan yang tepat.
  • Orang besar harus siap untuk dikerdilkan. Orang hebat harus siap untuk dikucilkan. Orang berani harus siap untuk dibungkam. Sedangkan orang benar harus siap untuk di bunuh.
  • Seiring waktu, kita akan mengerti mana yang memang benar baik dan mana yang hanya sekedar pencitraan.
  • Tidak perlu memperdulikan cibiran dari orang-orang. Nanti pada waktunya mereka akan mengerti mengapa hati kita begitu keras untuk memperjuangkannya.
  • Terlalu pandai menduga-duga, kemudian mundur karena berprasangka tanpa memastikan terlebih dahulu.
  • Ternyata salah paham, kemudian menyesal.
  • Catatan untuk diri sendiri. Tetap sebarkanlah kebaikan. Siapa tahu besok kita meninggal.
  • Mengeluh sajalah, itu manusiawi. Tapi jangan lupa untuk bersyukur karena masih dapat mengeluh.
  • Hidup adalah sebuah perjalanan. Bahkan jejak yang terburuk pun masih berhak untuk melangkah menuju kebaikan. Bahkan manusia yang paling bangsat sekalipun, berhak untuk mendapatkan pengampunan.
  • Kurangi ngotot, perbanyaklah ngaca. Kurangi bacot, perbanyaklah membaca.
  • Persepsi tentang kebenaran selalu berubah. Sains yang dulu dianggap sihir, kali ini digunakan sebagai sebuah landasan. Mentari yang dulunya dianggap memutari bumi, ternyata adalah pusat dari revolusi planet. Maka jangan heran apabila ada seseorang yang dulu menganggap kamu benar, sekarang berbalik membencimu.
  • Terima saja bahwa yang namanya perbedaan tidak perlu disamakan. Dan keberagaman bukan untuk dipaksa diseragamkan.
  • Kita selalu punya pilihan yaitu meredakan ego diri sendiri, atau merendahkan orang lain. Selalu, kita saja yang sering lupa untuk ngerem ketika sudah terlalu ngegas.
  • Ikhlas itu tidak pernah gampang. Tapi selalu menjadi opsi yang baik. Mau sampai kapan dendam kamu bawa-bawa?
  • Kita tidak perlu meyakini apa yang orang lain yakini. Tapi bukan berarti kita boleh untuk tidak menghormati apa yang orang lain yakini.
  • Diingatkan baik-baik malah balik marah-marah. Berasa orang yang paling teraniaya sedunia. Memang ya lebih mudah untuk menyalahkan semua orang kecuali menyalahkan diri sendiri.
  • Kita memiliki jalan masing-masing dalam mencapai kebahagiaan. Ada yang jalannya mudah, ada yang sulit.
  • Tidak perlu iri dengan pencapaian orang lain. Bahagianya mereka adalah milik mereka, sedangkan bahagiamu adalah milikmu. Tidak ada hidup sempurna, justru ketidaksempurnaan itu yang menjadikan sebuah cerita.
  • Semangat.

Ketika dibenci orang, banyak cara untuk menyikapinya. Seperti tergambar dari beberapa kata-kata Fiersa Besari tentang pembenci tersebut, bahwa tidak selamanya orang akan baik kepada kita.

Leave a Comment